Popular Post

Posted by : Unknown Rabu, 30 Mei 2012

Dari data yang dihimpun, Rangga merupakan bobotoh aktiv di Viking Kampus Poltekpos. Dalam kesehariannya ia memiliki pribadi yang baik dan bukan orang yang neko-neko. Rangga yang harus menghembuskan nafas terakhir dengan kondisi mengenaskan di Gelora Bung Karno ternyata kedatangannya merupakan yang pertama dan terakhir.

Rangga yang baru 8 bulan bekerja di Jasa Pengiriman DHL dan selama di Jakarta ia tinggal di kostan daerah Cawang, Jakarta. Rangga merupakan lulusan SMA PGII yang kemudian pindah ke SMAN 24 Bandung dan kuliah di D3 Politeknik Pos Bandung. Semenjak menempuh studinya ia aktiv sebagai suporter Persib.

Menurut Ayah tiri Rangga, Teguh Rianto (55), di keluarga maupun dil ingkungan tempat tinggalnya Rangga merupakan pibadi yang baik, dan merupakan cucu kesayangan dari mertuanya. Menurutnya Rangga sengaja menyaksikan laga pamungkas ini karena partai tersebut memang sudah ditunggu-tunggu olehnya, dan kebetulan ia berada di Jakarta.

"Saya berharap, bahwa insiden ini dapat diusut tuntas, dan Rangga menjadi korban terakhir dan jangan ada lagi korban di dunia olahraga khususnya di persepakbolaan” Ujar Tegus saat ditemui dikediamanya, Jalan Raden Edang Suwanda, Terusan Cimuncang, Pasirleutik, Kabupaten Bandung, Selasa (29/5).

Rangga yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara semasa masih di Bandung, Rangga hampir tidak pernah absen dalam menyaksikan laga Persib baik di Stadion Siliwangi maupun Jalak Harupat. Meskipun saat menginjak akhir masa perkulihanny Rangga disibukan dengan pekerjaan pada akhirnya Rangga mulai meninggalkan kegiatan di organisasinya itu. 

"Rangga sudah jarang lagi nonton karena memang di Jakarta. Rangga pun pulang ke Bandung seminggu sekali, dan pada pertandingan kemarin, ia menlpon bahwa tidak bisa pulang karena mau menonton persib, dan saya cuma bisa bilang hati – hati saja. Jadikan Rangga sebagai korban terakhir dalam kebiadaban The Jak, dan iapun menginingkan bahwa kasus yang merupakan kriminal murni ini dapat diusut tuntas oleh pihak kepolisian, kalo perlu jak mania dilarang menginjakan kaki di tatar sunda jika kasus ini tidak dapat diusut tuntas oleh pihak kepolisian," ungkapnya

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa, keluarga yang awalnya diberi kabar oleh teman yang bersama Rangga pada saat nonton, Yoga, yang mengabarkan bahwa Rangga mengalami kecelakaan dan sedang di RSCM.

“Tadi ibunya langsung melihat jenazah dan dengan berbagai ciri-ciri bekas oprasi hernia dibagian perut, serta luka jahitan dilutut, dan tentunya baju dan celana milik Rangga yang juga dikenali Rangga maka dipastikan itu adalah Rangga,” ujar Teguh

Ketua Viking Club, Heru Joko, mengaku kaget dengan adanya insiden tersebut. Padahal sebelumnya, beberapa bobotoh dan Viking sempat melakukan pengecekan ke RSCM. Menurutnya, ini merupakan perjuangan dan pengorbanan Rangga maka sudah seharusnya segera menyembuhkan penyakit yang merupakan kesalahan semuannya.

"Harus segera di akhiri, dan semua harus disembuhkan, dan semua harus bertanggu jawab dan ini harus menjadi korban terakhir. Kita berharap cuma satu, Viking dan the Jak harus berdamai,” ujar Heru saat mendatangai rumah duka

Tiga orang menjadi korban pengeroyokan usai laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) antara Persija menghadapi Persib. Satu korban sudah diidentifikasi bernama Lazuardi warga Menteng Jakarta Pusat. Lazuardi adalah suporter Persija. Sementara Rangga adalah warga Bandung yang merupakan pendukung Persib.

Menurut informasi dari rekan – rekannya serta keluarga, pada akhir – akhir hilang kontak Rangga sempat menulis satus terakhir BBM, "INI JAKARTA BUKAN BANDUNG" dan hal itu diyakini bukan rangga yang membuatnya. Rangga yang ditemukan meninggal tanpa identitas ini menurut data yang dihimpun karena adanya poses sweeping yang dilakukan suporter Jak Mania. Pada saat sweeping teman korban Yoga menunjukan KTP-nya. Namun sayang Rangga tidak dapat menunjukan KTP-nya, karena sedang dalam perpanjangan

Dirumah duka, supporter Persib Bandung sudah menunggu kedatangan jenazah sejak pagi hari. Sementara ayah kandung Peltu Aad Kusumah yang masih mengenakan seragam militer terlihat berkaca-kaca. Sedikit kata yang terucap dari mulutnya. "Segera diproses secara hukum sampai tuntas, dan semoga anak saya adalah korban yang terakhir," singkat Aad

saya sendiri anak bandung mengutuk keras suporter Jak Mania.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © PRATAMA BLO'GS - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -