Archive for Agustus 2012
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
By : UnknownDi kutipan kali ini saya ingin ngeshard pelajaran yang kemaren guru ku kasih yaitu ,bentuk-bentuk interaksi sosial. nah kawan...sebelum kita mengetahui bentuk-bentuk interaksi sosial kita harus memahami terlebih dahulu interaksi sosial itu sendiri.
Interaksi Sosial menurut menurut Shaw (Ali,2004:87) merupakan suatu
pertukaran antar pribadi yang masing-masing orang menunjukkan perilakunya satu
sama lain dalam kehadiran mereka dan masing- masing perilaku mempengaruhi satu
sama lain. sedangkan
Secara definisi interaksi sosial adalah
hubungan-hubungan
sosial timbal balik yang dinamis,menyangkut hubungan antara orang-orang secara
perseorangan,antara kelompok-kelompok manusia,maupun atar orang dengan
kelompok-kelompok manusia.
Nah itu merupakan pengertian dari interaksi sosial ,sekarang kita akan memahami tentang apa itu bentuk-bentuk interaksi sosial .
Dalam sosiologi,bentuk-bentuk interaksi sosial dapat
bersifat mengabungkan seperti terjadinya kerjasama,akomodasi dan asimilasi
serta dapat bersifat menceraikan seperti terjadinya persaingan
(kompetisi),contravention,maupun pertentangan/pertikaian (konflik)
1.bentuk-bentuk interaksi sosial yang bersifat
menggabunggkan/asosiatif yaitu interaksi yang mengarah kepada bentuk-bentuk
hubungan atau gabungan
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang bersifat menggabungkan atau
mempersatukan di dalam sosiologi di sebut sebagai interaksi sosial yang
bersifat asosiatif.
Adapun macam-macam jenisnya sebagai berikut :
A. KERJA SAMA
(Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.bentuk kerjasama timbul karena adanya orientasi orang-perorangan terhadap kelompok luarnya.menurut Charles H. Cooley ,kerjasama akan timbul apabila setiap orang menyadari akan adanya kepentingan yang sama dan pada saat bersamaanmempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendirimelalui kerja sama Misal, gotongroyong membersihkan halaman sekolah.
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.bentuk kerjasama timbul karena adanya orientasi orang-perorangan terhadap kelompok luarnya.menurut Charles H. Cooley ,kerjasama akan timbul apabila setiap orang menyadari akan adanya kepentingan yang sama dan pada saat bersamaanmempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendirimelalui kerja sama Misal, gotongroyong membersihkan halaman sekolah.
Bentuk Kerja Sama Dapat Dibedakan
Menjadi Dua Yaitu Sebagai Berikut:
a. Kerja sama
spontan atau (spontaneous cooperation) adalah bentuk kerja sama atas dasar
spontanitas. Misalnya, pendukung suatu klub sepak bola yang tidak bisa menerima
kekalahan dari grup lain, kemudian secara spontan melemparkan botol-botol
minuman ketengah lapangan untuk mengacaukan permainan.
b. Kerja sama
langsung (Directed Cooperation) adalah bentuk kerja sama yang merupakan hasil
dari perintah atasan. Misalnya, TNI masuk desa sebagai salah satu bentuk
kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Jenis-jenis
Keja Sama Langsung Ada Dua Yaitu Sebagai berikut:
- Kerja sama kontrak atau (Contractual Cooperation) yaitu bentuk kerja sama atas dasar motif tertentu.
- Kerja sama tradisional (Traditional Cooperation) yaitu bentuk kerja sama sebagai bagian dari unsur sosial. Misalnya kegiatan pemugaran dan pembangunan rumah dikawasan permukiman.
B. AKOMODASI (Accomodation)
Suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok – kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.proses akomodasi sendiri adalah
Suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok – kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.proses akomodasi sendiri adalah
Suatu proses dimana orang-perorangan
atau kelompok-kelompok manusia mula-mula saling bertentangan kemudian saling
mengadakan penyesuaiyan untuk selanjutnya mengatasi ketegangan yang ada.
menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan antara lain
dengan cara:
- Mengurangi konflik antar individu atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.
- Mencegah meledaknya konflik sementara waktu.
- Memungkinkan terjadinya kerja sama antar kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai faktor-faktor sosial dan kebudayaan.
- Mengusahakan peleburan antar kelompok sosial.
C. ASIMILASI (Assimilation)
Asimilasi adalah Proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.dikatakan bahwa apabila orang-orang asimilasi ke dalam suatu kelompok manusia atau masyarakat,maka dia tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut yang mengakibatkan mereka bagaikan orang asing.
Asimilasi adalah Proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.dikatakan bahwa apabila orang-orang asimilasi ke dalam suatu kelompok manusia atau masyarakat,maka dia tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut yang mengakibatkan mereka bagaikan orang asing.
Asimilasi akan terjadi jika terdapat
hal-hal sebagai berikut:
- Kelompok manusia yang berbeda kebudayaan.
- Orang sebagai anggota kelompok tertentu saling bergaul secara langsung dan intensif untuk jangka waktu yang sama.
- Kebudayaan dari masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.
D. AKULTURASI
Akulturasi adalah
Akulturasi adalah
Proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok
masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur –
unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur –
unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri,
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
Bentuk-bentuk
interaksi sosial yang bersifat menceraikan atau memisahkan,di dalam sosiologi
di sebut pula sebagai interaksi sosial yang bersifat disosiatif.beberapa jenis
atau contoh interaksi sosial yang bersifat disosiatif misalnya persaingan (competition),contravention serta
pertentangan/pertikaian (konflik)
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif,
yaitu interaksi yang mengarah kepada
bentuk –
bentuk pertentangan atau konflik, seperti :
A. PERSAINGAN (Competition)
Suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
Suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
persaingan sendiri adalah
Proses sosial dimana seseorang atau kelompok sosial saling bersaing
merebutkan nilai atau keuntungan dalam bidang-bidang kehidupan yang pada saat
itu merupakan pusat perhatian publik.
Persaingan terkadang muncul dalam aspek yang lebih luas
dan kompleks, Misalnya persaingan ekonomi, kebudayaan, dan peran, bahkan juga
ras.
- Persaingan ekonomi
Persaingan
dalam bidang ekonomi terutama dalam menjual produk kepada calon pembeli yang
biasanya dilakukan melalui berbagai cara. Tender, pameran penjualan dari pintu
ke pintu dan kemudahan kredit merupakan cara dari sekian banyak bentuk
persaingan dalam bidang ekonomi.
- Persaingan budaya
Persaingan
budaya berlaku pada sektor-sektor yang merupakan hasil daya kreasi dan nalar
manusia, misalnya persaingan dalam pendidikan terjadi dengan cara setiap
sekolah, baik tingkat dasar maupun tingkat tinggi berusaha meningkatkan
kualitas pendidikannya, misalnya kelengkapan sarana serta prasarana pendidikan,
kualitas staf pengajar, dan kualitas pengelolahan manajemen sekolah.
- Persaingan status dan peran
Persaingan
dapat bersifat positif karena
1. Dapat
menyalurkan keinginan-keinginan individu atau kelompok yang bersifat
kompetitif.
2. Menyalurkan
keinginan-keinginan yang bersifat inovatif untuk diterapkan dalam kehidupan dan
selalu terbuka untuk menerima setiap ide pembaharuan.
3. Merupakan
alat untuk mengadakan seleksi dan penempatan atas dasar prestasi yang telah
dicapai seseorang.
4. Untuk
menentukan kesesuaian pekerjaan dengan keahlian yang dimilikinya.
B. KONTRAVENSI (Contravention)
Bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.
Bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.
C. PERTENTANGAN ATAU PERTIKAIAN (Konflik)
konflik adalah Proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.perselisihan,percekcokan, dan perkelahian (tauran) merupakan jenis konflik yang sering terjadi di kehidupan masyarakat.maka oleh karena itu jika di biarkan akan dapat memecah belah tatanan atau struktur sosial dalam masyarakat.
konflik adalah Proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.perselisihan,percekcokan, dan perkelahian (tauran) merupakan jenis konflik yang sering terjadi di kehidupan masyarakat.maka oleh karena itu jika di biarkan akan dapat memecah belah tatanan atau struktur sosial dalam masyarakat.
Pertentangan akan tejadi karena adanya beberapa alasan sebagai berikut:
- Perbedaan antar individu
Setiap individu diwarisi dengan
karakter pribadi yang berbeda-beda.
- Perbedaan kebudayaan
Kemajemukan budaya yang dimiliki
bangsa Indonesia sungguh sangat beragam. Setiap suku bangsa di Indonesia
memiliki budaya yang berbeda yang khas dan tidak dapat disamakan dengan budaya
daerah lain.
- Perbedaan kepentingan
Hasrat untuk memenuhi suatu
kebutuhan yang dimiliki manusia terkadang didapatkan dengan cara-cara yang
tidak terpuji dan mencelakakan orang lain untuk mendapatkannya.
- Perubahan sosial
Globalisasi menuntuk manusia untuk
mengikuti perkembangan jaman. Berbagai produk yang dihasilkan akan menyebabkan
dilema bagi masyarakat.
nah itu kawan kutipan saya kali ini,maaf ya kalo ada yang salah dalam pengetikanya .semoga bermanfaat.
Tag :
sangat umum,